Sikapi Polemik Nisan di Kompleks Makam Sunan Bonang, DPRD Tuban Minta Semua Pihak Tabayun
- calendar_month Jumat, 12 Sep 2025
HALO TUBAN - Polemik dugaan pengerusakan sejumlah nisan di Kompleks Makam Sunan Bonang Tuban ikut mendapat perhatian dari DPRD Kabupaten Tuban.
Wakil Ketua DPRD Tuban, Miyadi mengatakan polemik yang menyeret nama salah seorang habib itu sebaiknya tidak diperuncing. Terlebih di Kompleks Makam Sunan Bonang sudah ada yayasan yang menaungi dan berwenang mengatur.
“Ketika ada persoalan di situ sudah menjadi hak prerogatif yayasan untuk menyelesaikan, kecuali kita diminta urun rembuk atau dimintai saran,” katanya, Jumat (12/9/2025).
Ia meyakini pengurus yayasan mampu menyikapi persoalan dengan bijak karena tidak memiliki kepentingan lain selain membesarkan nilai-nilai Islam yang diwariskan para wali, termasuk Sunan Bonang.
“Apabila ada kasus di kompleks Sunan Bonang, sebaiknya dilakukan tabayun. Jangan diseret ke proses hukum. Karena ada perjuangan wali yang penuh keikhlasan untuk mengokohkan agama,” tambahnya.
Namun jika permasalahan tersebut sudah terlanjur masuk ranah hukum, Mantan Aktivis PMII Tuban itu meminta agar semua pihak bisa menahan diri.
“Kalau sudah masuk ke ranah hukum, kita serahkan kepada aparat yang menangani,” tegas Miyadi.
Diketahui, saat ini Polres Tuban tengah mengusut dugaan pengerusakan nisan lama yang diganti dengan nisan baru di Kompleks Makam Sunan Bonang. Laporan dilayangkan oleh Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) dan seorang warga bernama Kunarto.
Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander menyatakan pihaknya masih melaksanakan penyelidikan untuk mendalami laporan tersebut.
“Kita masih mengambil keterangan dari para pelapor dulu, karena ini ada dua laporan dengan peristiwa dan terlapornya orang yang sama,” jelas Dimas, Sabtu (30/8/2025).
Untuk membuktikan laporan tersebut, lanjut Dimas, penyidik perlu meneliti dokumen-dokumen terkait serta meminta keterangan dari pengurus yayasan, saksi ahli, dan ahli cagar budaya.
“Dalam tahap penyelidikan ini tentunya kita harus melakukan pemeriksaan secara komprehensif. Setelah itu, baru akan kita gelar perkara untuk menentukan apakah dinaikkan ke penyidikan atau tidak ditemukan unsur pidana,” ujarnya.
Lebih jauh, Dimas menegaskan pihaknya bakal bekerja keras untuk menuntaskan perkara yang kini tengah heboh dan menjadi perhatian publik, agar terang benderang.
“Kami akan bekerja semaksimal mungkin untuk menentukan adakah peristiwa pidana atau tidak. Kami juga menghimbau semua pihak untuk menjaga kondusifitas di Tuban,” tutupnya.
- Penulis: Ibnul Qoiyim
Saat ini belum ada komentar